PUISI

AKU YANG BERKATA

Aku pengen menjadi sebuah buluh
Menari dengan riang dan bergelombang
Sesuai awan yang merindu dan menanti
Terpaan jala angin

Aku ingin berjalan diatas sungai kehidupan
Berlari, tertawa dan meneriakkan
Nama-nama suratan takdir
Mengejek mereka,
Karna begitu pulalah mereka terhadapku

Aku ingin menghilang di saat aku
Membutuhkan waktu untuk bertatapan
Pada sang waktu itu sendiri
Berdalih pada diri sendiri bahwa
Akulah yang terbenar
Bertentang pada seorang sahabat bahwa
Akulah yang paling jatuh dan
Tertusuk

Kuingin aku sadar bahwa
Semua adalah angan yang tak kesampaian
Angan tak terbalas
Angan tak punya ujung…
Tapi biar angan tak kesampaian

Aku pernah dan masih akan terus untuk bermimpi
Daripada mereka yang tak punya mimpi
Tapi terus menebar angan…!

Kutebar kasih dalam mimpiku dan
Kutebar mimpi dalam cintaku
Mimpi yang kucoba untuk kesampaian
Biar tak jadi kasih ketinggalan kereta

By: FaRaS XI S 2



Karya : Irsyadi Shalima XI-IPS 1
LELAKI MALAIKAT

setelah maghrib
bumi bergoncang kencang
tirai-tirai jendela koyak moyak
syetan berlari tungang langgang
seorang malaikat masuk Rumah menatap ke luar jendela
pada mata gurun luas dan ganas memporak-poranda kata
bukan perempuan-perempuan sediakan anggur-anggur nikmat
beda mata dan hati, dalam pilihan itu malaikat terbang
mengadu langit bumi bergoncang tampak mata mayat-mayat jalang
busuk segala nikmat, menembuslah lelaki malaikat itu di hatinya
hitam putih menjaga musim-musim berganti, ia mengerti

2005